Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Jakarta. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Jakarta. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Agustus 2016

Kenali 5 Gereja Tertua di Jakarta

- 0 komentar

1. Gereja Katedral 

Gereja yang arsitekturnya bergaya gotik, di Jalan Katedral No 2, Jakarta Pusat. 

Letaknya yang tidak berjauhan dengan Masjid Istiqlal ini seakan menjadi simbol kerukunan antar agama. 

Melihat dari gaya arsitekturnya, kamu bisa tahu kalau gereja ini adalah peninggalan Belanda. Hingga sekarang gereja ini masih berdiri kokoh dan gagah.  

Ternyata, bukan hanya Katedral, gereja tua yang masih berdiri tegak dengan anggunnya. 

Tapi, masih ada beberapa gereja tua di Jakarta. Dengan sejarah yang tidak akan pernah terhapus, serta kisah dan keindahan arsitekturnya, kelima gereja ini patut kamu kenali dan resapi keberadaannya. 

2. Gereja Tugu. 





Ketika kamu menapaki kaki di depan pintu gerbang, nuansa Eropa dengan pintu bangunan dan jendela yang khas langsung terasa.

Gereja Tugu, yang dibuat 1676-1678, merupakan peninggalan Portugis. Yang membangun pun adalah orang Portugis.

Gereja yang luasnya mencapai 1,5 hektar ini memiliki sejarah yang panjang. Beberapa kali mengalami renovasi karena kerusakan dan juga hancur. 

Gereja yang memiliki makam Portugis pada halaman depan ini diresmikan 1748 oleh seorang pendeta, JM Mohr. 

baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )
 
3. Gereja Sion.  

Bertembok putih, beratapkan genteng merah, Gereja Sion berdiri kokoh dengan nuansa Belanda yang khas. 

Pintu depan yang besar. Jendela pun lebar. 

Gereja yang terletak di Jl Pangeran Jayakarta ini memiliki 11 makam kuno yang ditandai dengan nisan khas Belanda. 

Gereja ini tadinya dibangun untuk tempat ibadah para tawanan Portugis yang dibawa dari Malaya dan India. 

Makanya, nama lain gereja ini adalah Portugeesche Buitenkerk yang artinya gereja Portugis di luar kota

4. Gereja Ayam. 




Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa namanya Gereja Ayam. Jawabannya sederhana. 

Karena di atas atap gereja, terdapat sebuah arah mata angin yang berbentuk ayam. 

Gereja peninggalan kolonial Belanda ini terletak di dearah Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

Kamu bisa menikmati suasana gereja yang dibangun antara tahun 1913 dan 1915 oleh Ed Cuypers dan Hulswit. Perpaduan arsitektur Italia dan Portugis akan membuatmu terasa kembali ke masa lalu. 

baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )

5. Gereja Immanuel.  

Kamu mungkin sering lewat Gambir ketika berolahraga di Monas pada Minggu pagi. Nah, di seberang Stasiun Gambir, ada sebuah gereja tua.

Gereja Immanuel namanya. Gereja peninggalan Belanda ini memiliki pilar yang sangata besar. 

Pilar raksasanya semakin memperkokoh dan menambah kesan gagahnya bangunan. 

Dibangun tahun 1845 dan selesai empat tahun kemudian, gereja ini bukan hanya bersejarah, tapi juga indah untuk diminikmati saat memandanginya. 

Bayangkan, serambi pada bagian utara dan selatan melingkar, mengukuti bentuk bangunan gereja. 

Nah, itu dia kelima gereja tertua di Jakarta. 

Bukan hanya sejarahnya yang penting, tapi keindahan bangunannya pun wajib kamu resapi. Kentalnya nuansa kuno ternyata bukan hanya dimiliki Gereja Katedral

Pokoknya, kamu wajib untuk datang berkunjung keempat gereja tua di Jakarta ini. 

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 09 Mei 2016

Ahok Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja 5 Lantai Senilai Rp 18 Miliar

- 0 komentar

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jemaat Petra, Jalan Jampea, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (8/5/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pria yang akrab disapa Ahok ini hadir di gereja tersebut dengan mengenakan batik coklat.
"Kenapa saya mau datang ke peletakan batu pertama gereja? Karena kebetulan sebelahan sama RSUD Koja kita, ha-ha-ha," ujar Ahok berkelakar.

Pantauan Kompas.com, gedung gereja tersebut sudah dihancurkan sebagian. Acara peletakan batu pertama itu pun diselenggarakan di atas puing-puing gereja yang sudah hancur.

Awalnya, panitia berencana hanya membangun gereja hingga 2 lantai. Namun, ada ketentuan bahwa bangunan di sepanjang Jalan Jampea harus lebih dari 4 lantai. Maka dari itu, Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi rekomendasi agar gereja tersebut dilengkapi dengan tempat parkir.

Akhirnya, panitia pun memutuskan untuk membangun 5 lantai.
Pembangunan gereja dilakukan oleh PT Parama Dharma dengan total hampir Rp 18 miliar.

Gedung GPIB Jemaat Petra sendiri sudah berusia lebih dari 50 tahun. Gereja ini pertama kali dibangun pada Agustus 1958. Namun, seiring berjalannya waktu, bangunan gereja menjadi rapuh.
Selain itu, ada proyek pembangunan jalan layang dan perluasan pelabuhan yang membawa dampak pada bangunan gereja.

Sesuai dengan aturan Garis Sepadan Bangunan (GSB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bangunan gereja yang ada di Jalan Jampea tersebut harus mundur sepanjang 12 meter. Akhirnya, gereja pun dibongkar untuk dibangun kembali.

Proses perizinan untuk membangun kembali gereja pun memakan waktu lama. Pada Mei 2015, panitia gereja baru mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB).

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 24 Agustus 2016

Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )

- 0 komentar
Jakarta Berbagai bentuk gereja sesuai dengan gaya arsitek yang membangun, dan biasanya gereja dibangun mempunyai kandungan nilai seni tersendiri dalam bangunan tersebut. Nah berikut adalah beberapa gereja terunik di dunia

1. Lego Gereja (Belanda)

Adalah salah satu gereja terunik di Belanda bahkan di dunia, karena gereja Ini dibangun tidak dengan batu bata blok beton dibuat menyerupai batu bata LEGO. Michiel de Wit dan Filip Jonker adalah pendiri dari gereja ini di kota Enschede .

2. Organik Gereja (Italia)

Gereja ini terletak di pinggiran Bergamo, di kaki Monte Arena, gereja ini diciptakan oleh seniman Italia Giuliano Mauri. Pada tahun 2001, kecintaan dia terhadap alam telah menginspirasi dia untuk menyusun sebuah proyek yang mengambil seni ke tingkat yang baru yaitu memebangun gereja dengan pohon dan ranting-ranting organik. Sayangnya, Mauri mati mendadak pada tahun 2009, tetapi sebagai penghormatan kepada karya hidupnya, proyek ini diteruskan pada tahun 2010. 

baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )

 3. Ossuary Sedlec (Gereja tulang -Republik Ceko)

Di pinggiran kota Kutna Hora, di Republik Ceko terdapat sebuah gereja gothic yang di hiasi dengan tulang-tulang manusia. Saat Anda memasuki gereja ini, kamu akan segera menyadari mengapa gereja ini adalah salah satu gereja yang paling menakjubkan dan unik di dunia karena gereja ini dihiasi oleh lebih dari 40.000 tengkorak manusia. Salah satu karya seni yang paling menarik dalam Ossuary Sedlec adalah tulang besar yang terletak di tengah gereja. Lampu besar berisi setidaknya satu dari setiap tulang manusia.

baca juga : Kenali 5 Gereja Tertua di Jakarta

4. Mitterfirmiansreut Church (Gereja Salju - Jerman)

Di hutan Bavaria oleh desa Mitterfirmiansreut, Jerman. Terletak dekat perbatasan Ceko, gereja bermandikan cahaya biru yang indah. Ini dibuka untuk umum pada tanggal 28 Desember 2011, diberkati oleh Dean Kajetan Steinbeisser. Meskipun penduduk desa berharap untuk dibuka sebelum natal, kurangnya salju yang cukup menyebabkan keterlambatan dalam proyek mereka. Gereja ini dibangun dalam rangka memperingati sebuah gereja yang sama dibangun pada tahun 1911, tepat 100 tahun yang lalu. Pada masa itu, gereja terdekat berada di Mauth. Gereja salju ini dibangun 1.400 meter kubik (49.000 kubik) dari salju dan lempengan es.

5. Gereja Tank (Belanda)

Lagi-lagi di belanda terdapat sebuah gereja yang unik yaitu gereja tank. Gereja ini didirikan oleh oleh seniman yaitu Kuksi Chris, gereja ini bermaksud mengirim pesan campuran, semacam pembaruan modern pada perang salib, yang menggambarkan gereja umumnya merupakan tempat perdamaian bagi umat cristiani.

 sumber : disini


.
[Continue reading...]

Jumat, 29 April 2016

Aceh Singkil batal mengeluarkan IMB sebelas gereja

- 0 komentar











Tiga dari 10 gereja tak memiliki IMB yang telah
disepakati dirobohkan Satpol PP di Kabupaten
Aceh Singkil, 19 Okt 2015. (Foto: Serambi Indonesia)

Ketua Forum Cinta Damai Aceh Singkil (Forcidas), Boas Tumangger, mengeluhkan ketidakkonsistenan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam memverifikasi proses pengurusan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 13 gereja di Kabupaten Aceh Singkil, pasca kejadian 13 Oktober 2015.

Dia menceritakan, ketidakkonsistenan itu berawal pada Senin (4/4), dimana FKUB Aceh Singkil menyatakan bahwa dari 13 gereja di Aceh Singkil akan mendapatkan surat IMB. Namun, hanya selang beberapa jam kemudian, tim verifikasi yang dibentuk Pemkab menyatakan hanya delapan gereja yang lolos dan berhak mendapatkan IMB.

Secara mengagetkan, dia melanjutkan, pada hari yang sama, FKUB menyatakan hanya lima gereja yang lolos verifikasi untuk mendapatkan surat IMB.

Bahkan, seminggu berselang, Senin (11/4), kata Boas, FKUB kembali menginformasikan bahwa hanya empat gereja yang lolos verifikasi dan berhak mendapatkan surat IMB.

“Alasannya, ada peraturan pemerintah Provinsi Aceh yang menyatakan pendukung tidak bisa dari agama yang sama. Tapi, mereka tidak kasih tahu nama gereja yang lolos verifikasi,” kata Boas saat mengadu ke Komisioner Komnas HAM, Imadadun Rahmat, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat,  Jumat (22/4), seperti dilansir Satuharapan.com.

Akhirnya, menurutnya, pada Kamis (14/4), Departemen Agama Aceh Singkil memanggil 13 panitia pembangunan gereja dan merekomendasikan 11 gereja berhak mendapatkan surat IMB.
Namun,  Rabu (20/4), kata Boas, FKUB Aceh Singkil membatalkan rekomendasi tersebut dan meminta seluruh gereja merombak dokumen pengurusan surat IMB yang telah dibuat.

Di Aceh Singkil terdapat 24 bangunan gereja, namun hanya satu gereja yang memiliki surat IMB, itu pun diperoleh  tahun 1935.
Pada 19 Oktober 2015, Pemerintah Aceh Singkil merobohkan 10 bangunan gereja yang tidak memiliki surat IMB. Kemudian 13 bangunan gereja yang tersisa pun diminta untuk mengurus surat IMB sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Namun, hingga hari ini, FKUB dan Pemerintah Aceh Singkil belum mengeluarkan surat IMB, meskipun gereja-gereja tersebut telah berusaha melengkapi persyaratan yang ditetapkan.

Pemda tak mau gereja didirikan

Tokoh masyarakat Muslim Aceh Singkil, Ramli Manik membantah informasi yang menyebutkan bahwa perang agama antara Islam dengan Kristen menjadi penyebab aksi pembakaran rumah ibadah Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) di Desa Dangguran, Kabupaten Aceh Singkil, 13 Oktober 2015.

Menurutnya, kehidupan antarumat beragama khususnya Islam dan Kristen di Aceh Singkil tidak pernah bermasalah, apalagi konflik.
“Semuanya baik-baik saja. Sebelum peristiwa pembakaran gereja, tidak ada konflik antara Islam dengan Kristen di Aceh Singkil,” ujar Ramli kepada satuharapan.com usai mengadukan masalah kebebasan beragama dan beribadah di Aceh Singkil ke Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat,  Jumat (23/4).

Lebih lanjut, terkait belum dikeluarkanya surat IMB 13 gereja, dia berpendapat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak ingin ada gereja yang berdiri di Aceh Singkil.

Sebab, Ramli melanjutkan, Pemkab tidak memberikan bantuan sedikit pun kepada jemaat dari 13 gereja tersebut. Pemkab malah mempersulit proses pengurusan surat IMB.

“Kalau pandangan saya begitu (Pemkab tidak mau gereja berdiri di Aceh Singkil),” ucapnya.

“Karena, bila Bupati tidak bertindak membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), seharusnya memfasilitasi dan memerintahkan FKUB, Departemen Agama, dan dinas lainnya membantu jemaat gereja mengurus surat IMB-nya,” tambahnya.

Oleh karena itu, Ramli meminta pemerintah pusat harus terlibat dalam menyelesaikan persoalan kebebasan beragama dan beribadah di Aceh Singkil.

sumber: disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 Agustus 2014

7 Gereja Disegel Paksa di Cianjur, Pihak Gereja Lapor Komnas HAM

- 0 komentar
Jakarta - Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur yang menyegel dan menutup paksa tujuh Gereja ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).



“Kami melaporkan sikap Pemda Kabupaten Cianjur ke Komnas HAM perihal upaya penyegelan tujuh Gereja di Cianjur,” kata Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pendeta Oferlin Hia, Senin (2/6).



Dalam melakukan pelaporan, pihak gereja akan membawa sejumlah barang bukti penyegelan sepihak berupa surat penyegelan yang dikirimkan Pemda Cianjur. Surat-surat penyegelan bahkan juga diterima dari kelurahan, kecamatan, hingga Kesbangpol Kabupaten Cianjur.



“Kami hanya ingin menyampaikan hak-hak kami sebagai warga negara. Jelas negara telah mengabaikan hak kami dalam beribadah,” ucap Oferlin. 

baca juga : Gereja Disegel, Ratusan Umat HKBP Beribadah Di Kantor Walikota Jambi



Pemda Cianjur beralasan, gereja yang disegel tidak mendapat ijin SKB dua menteri yang baru disahkan pada 2006 tersebut. Padahal, Oferlin menuturkan, ada sebuah gereja yang ikut disegel, yang telah berdiri sejak 1977 dan mendapat surat perpanjangan izin dari pemerintah setempat.

"Kita di Cianjur tujuh gereja yang ditutup. Pemerintah tanyakan legal hukum tentang ibadah, tapi kan yang dimaksud bukan baru. Sebelum adanya SKB dua menteri tentang rumah ibadah, tidak ada masalah soal izin bupati. Sedangkan gereja sudah berdiri lama dengan surat lengkap," kata Oferlin kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).


Ketujuh gereja itu ditutup oleh pemerintah sejak 8 Desember 2013 sampai 6 Februari 2014. Tujuh gereja yang disegel yaitu :


1. Gereja Pentakosta di Indo Ciranjang
2. Gereja Gerakan Pentakosta Ciranjang
3. Gereja Kristen Perjanjian Baru
4. Gereja Gerakan Pentakosta Betlehem
5. Gereja Betel Indo
6. Gereja Injil Seutuh Internasional
7. Gereja Sidang Jemaat Allah



Penyegelan gereja-gereja di Indonesia sudah semakin meluas, bahkan sampai sekarang kasus penutupan gereja tersebut masih berlangsung, seperti kasus GKI Yasmin. Satu pertanyaan yang patut dipikirkan, apakah Indonesia masih menjadi negara multi agama yang mendukung hak-hak warganya untuk beribadah?
Sumber :
1. disini
2. disini
3. disini
[Continue reading...]

Rabu, 24 Agustus 2016

Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )

- 0 komentar

6. Inflatable Church (Gereja Tiup -Belanda)

Di belanda terdapat gereja unik lainnya lagi salah satunya adalah sebuah gereja tiup dengan ukuran 5 x 6 meter, dan gereja ini  Mampu menahan sekitar 30 orang.

baca juga : Kenali 5 Gereja Tertua di Jakarta

7. Gereja  Tembus /transparan (Belgia)

Gereja ini sangat menakjubkan, yang dirancang oleh arsitek Belgia Pieterjan Gijs dan Arnout Van Vaerenbergh, yang memungkinkan di sinari matahari dengan desain transparan. Terletak di wilayah Belgia Haspengouw. Gereja Ini terdiri dari 100 lapisan ditumpuk dan 2000 kolom pelat baja, dan gereja bisa terlihat sangat padat, atau tampaknya hilang sepenuhnya, tergantung pada sudut pandang penglihatan.






baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )

8. Gereja Terkecil Dunia (New York, AS)

Di pulau Chapel - New York, AS  terdapat sebuah gereja terkecil di dunia. Gereja ini dibangun pada tahun 1989 dengan lebar  lantai 51 inci x 81 inci (28,68 kaki persegi), dan dua kursi di dalamnya untuk orang beribadah.

9. Kereta Gereja (Rusia)

Mungkin Ini terlihat sedikit gila, tetapi tampaknya bahwa ada ide cemerlang di Rusia untuk mengatur gereja Kristen Ortodoks di kereta api tua. Itu adalah fenomena modern di Rusia.

10. Gereja Tebing (Georgia)

Gereja ini unik pada pilar Katskhi duduk di atas sebuah formasi batuan yang menjulang tinggi yang  Terletak di negara bagian Georgia. Namun  seorang biarawan Georgia telah tinggal di dalamnya selama hampir 20 tahun. Dan gereja tinggi ini diperkirakan telah dibangun sejak  abad ke-6 dan ke-8 dan diyakini benar-benar memiliki akar pagan, sebagai simbol kesuburan.

sumber : disini



[Continue reading...]

Sabtu, 20 Agustus 2016

Proviciat, Mulai di bangun Gereja Paroki St Leo

- 0 komentar


LAHAN baru Gereja St Leo Agung masih senggang sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu, 14/8. Baru ada sekitar 40 orang di kapling yang terletak di Kompleks Kodam Jatiwaringin, Jakarta Timur. 

Maklum, acara pemancangan dimulai satu jam kemudian. Umat dan para imam masih Misa di “gereja bedeng”. 

Mereka yang datang lebih awal adalah panitia acara pemancangan, panitia pembangunan gereja, pekerja proyek, dan segelintir umat, salah satunya Agustinus Yohanes Kia Poli. Yance, demikian sapaannya, kebetulan menemani istrinya yang menjadi perunut acara.

Gurat bulan sabit, terpatri di ronanya, saat ditemui di persil berukuran sekitar 2000 meter persegi. 
 
Penantian panjang selama 19 tahun untuk memiliki gereja baru bakal terbayar lunas. 
 
Menurut rencana, pembangunan gereja akan rampung pada akhir 2017, bertepatan dengan pesta perak paroki ini. 
 
Kapasitas gereja baru menampung sekitar 900 umat dan dilengkapi dengan parkir semi basement. Saat ini jumlah umat Paroki St Leo Agung sekitar 5000 jiwa. Mereka terbagi dalam 40 lingkungan dan sembilan wilayah.

Kepala Paroki, Romo Damianus Lolo CSsR juga mendorong umat agar terus menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. 
 
Menurut dia, tidak akan ada sesuatu yang baik yang bisa tercipta jika tidak ada kebersamaan dan kesatuan dengan sesama. 
 
Romo Dami juga menekankan, hubungan baik dengan Tuhan seharusnya diwujudkan juga dalam masyarakat.

Perwakilan Walikota Jakarta Timur, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Timur Donny Madian mengapresiasi PPG St Leo Agung dalam mengurus kelengkapan administrasi. 
 
Hasilnya, Surat Izin Prinsip (SIP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja cepat keluar dan dalam waktu berdekatan. 
 
SIP Pembangunan Gereja keluar pada 11 April 2016, sedangkan IMB pada 28 Juli 2016. 
 
sumber : disini

[Continue reading...]

Kamis, 21 April 2016

Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

- 0 komentar
 JAKARTA, Mantan bupati Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama mengaku bertemu dan jatuh cinta kepada istrinya, Veronica Tan di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit, Jakarta Utara. Ia jatuh cinta dan menjalin kasih setelah pertemuan ketika melakukan kebaktian di gereja.

"Saya ketemu istri juga di sini. Dapetnya di sini. Ngejarnya juga di sini. Hahaha," kata Basuki di Gereja Kristus Yesus setelah melakukan kebaktian Natal pada Senin (24/12/2012).

Veronica Basuki saat ditemui usai mengiringi lagu Natal mengatakan, dirinya memang bertemu dengan Basuki saat pelayanan gereja. Tetapi ia tidak mengetahui secara pasti apakah Basuki jatuh cinta setelah melihat kemahirannya bermain piano.

Veronica mengungkapkan, ia bertemu dengan Basuki pada tahun 1994. Saat itu ia tidak sempat pacaran lama karena segera dinikahi oleh wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.

Malam ini Basuki yang lebih akrab disapa Ahok mengikuti ibadah Natal di Gereja Kristus Yesus Pluit. Ia duduk bersama jemaat lainnya untuk mendengarkan khutbah dari pendeta Davit Jioe.

Selain itu, anak tertua Basuki juga turut menyanyikan lagu rohani Natal bersama choir gereja. Didampingi iringan piano ibunya, keluarga tersebut tampak sakral menjalani pelayanan dan doa Natal.

sumber : disini
[Continue reading...]

Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial

- 0 komentar

Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) memberi sambutan dalam perayaan Hari Raya Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus 'Ayam' Jakarta. Dia meminta doa agar bisa melayani masyarakat DKI dengan baik.

"Saya mohon agar tak lupa mendoakan kami, agar kami diberikan hikmat untuk bisa mengadministrasi keadilan sosial di negeri ini," kata Ahok di Gereja yang berpucuk menara lambang ayam ini, Jl Taman Sunda, Menteng, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Dalam momen kebaktian ini, Ahok juga meminta doa kepada Jemaat Gereja agar tak menyimpang dalam menjalankan tugas kegubernurannya. Ahok ingin agar selalu tak berpihak kepada kepentingan kelompok tertentu, kecuali berpihak kepada Konstitusi.

"Doakan kami agar tak berpihak dan tetap taat Konstitusi," kata Ahok.

Dia juga menyinggung soal ketidakmudahan dalam pendirian gereja. Soalnya ada ada Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pembangunan Rumah Ibadah yang dirasa mempersulit izin pendirian gereja.

"Masih banyak yang susah beribadah dan memiliki izin mendirikan gereja," kata Ahok.

Namun demikian Umat Kristiani harus tetap teguh. Karena sejak zaman Yesus bayi-pun, sudah ada tekanan. Bayi Yesus 'diuber-uber' Raja Herodes. Begitulah kata Ahok. Tekanan terhadap Umat Kristiani terjadi karena ada pihak yang takut kekuasaannya diambil.

"Ada orang yang takut kekuasaannya diambil," kata Ahok.


sumber: disini
[Continue reading...]

Senin, 04 April 2016

Bupati Bojonegoro: Masjid Tidak Akan Dibangun Sebelum Gereja Didirikan

- 0 komentar

JAKARTA - Bupati Bojonegoro Suyoto memilih menyelesaikan pembangunan sejumlah gereja di Bojonegoro sebelum membangun masjid wasiat peninggalan ibunya. Apa gerangan alasannya?

"Jadi memang sebelum ibu saya meninggal tahun 2012 tanggal 1 Januari sebenarnya memang ibu saya sudah berkali-kali pesan supaya saya membangun masjid ini. Saya bilang saya kan punya janji sosial dalam diri saya bahwa karena masjid ini masih bisa dipakai sementara ada gereja Bethani di Bojonegoro yang ketika saya masuk itu sudah hampir lima tahun tidak boleh berdiri," kata Kang Yoto saat berbincang dengan wartawan di depan Masjid yang terletak di sebelah rumah peninggalan orang tuanya, Jumat (1/4/2016).

Masjid yang terletak di Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro tersebut memang terlihat sudah tua. Bangunannya sederhana, temboknya terlihat kusam namun bagian dalamnya tetap terawat dengan baik. Namun di bagian belakang atapnya sudah rontok, menyisakan penyangga atap dari beton yang mulai miring. Bagian belakang  Masjid yang diberi nama Irsyadussubban ini tak lagi dipergunakan.

Namun demikian 'menara' bambu penyangga speaker untuk mengumandangkan Adzan masih berdiri meski agak miring. Warga sekitar pun begitu mencintai masjid ini dan terus merawatnya, terlihat jelas bagian dalam masjid bersih dan lampu-lampu bersinar menerangi hingga latar masjid yang dipenuhi rumput dan bebatuan kecil ini. Lalu kenapa Kang Yoto tidak memenuhi permintaan ibunya untuk membangun Masjid itu?

"Saya berjanji kepada diri saya bahwa masjid samping rumah wasiat ibu saya itu tidak akan dibangun sebelum gereja Bethani didirikan, bahkan Pantekosta yang habis hampir Rp 8 miliar sudah saya resmikan. Itu janji sosial saya sampaikan pada saat saya resmikan gereja Bethani di Jalan Sawunggaleng," kata Kang Yoto.

Pada peresemian gereja itu, Kang Yoto membuka 'kartu' bahwa dirinya sangat bahagia karena janji sosialnya sudah terpenuhi.

"Saya bilang bahwa hari ini saya bahagia bukan hanya karena bapak ibu mendapatkan gereja dan tempat ibadah tapi bagi saya kebutuhan keyakinan seperti kebutuhan sehari-hari makan-minum itu hak asasi dasar yang setiap orang harus dipenuhi. Saya bahagia bahwa hari ini saya merasa janji sosial saya terpenuhi," kata Kang Yoto yang suka memakai batik ini.

Kang Yoto semakin lega setelah sebuah gereja lagi dibangun. Gereja itu adalah gereja Pantekosta yang terletak di  Jl Hayamwuruk dan WR Supratman yang juga telah selesai dibangun.

"Saya lebih mantap lagi ketika saya harus meresmikan gereja Pantekosta yang habis hampir Rp 8 miliar dan semua orang bahagia. Kepada warga kampung saya sampaikan bahwa tempat ibadah bukan untuk berbangga-bangga. Jadi kalau masih bisa dipakai silakan dipakai karena masih bisa dipergunakan. Walaupun kalau nanti dibangun saya sudah mengizinkan karena janji saya sudah terpenuhi," pungkasnya sembari tersenyum.

sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 18 Februari 2016

Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

- 0 komentar


JAKARTA Siapa sangka jika Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dan istrinya Veronica Tan dipertemukan sebagai pasangan gara-gara kaki terinjak?

Kejadian kaki terinjak itu menjadi awal mula kisah cinta Basuki dan Veronica hingga saat ini sudah menjalani biduk rumah tangga selama 19 tahun.


"Pertama kali bertemu di gereja, tidak sengaja kakinya terinjak. Bukan dari mata turun ke hati, tapi dari kaki naik ke hati," ujar Basuki beberapa waktu lalu sambil malu-malu saat menceritakan pertemuan pertamanya dengan Veronica. 


baca juga 'Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit; Ahok menuai cintanya'.

Basuki mengatakan, ia bertemu dengan Veronica di Gereja Kristus Yesus, Pluit, Jakarta Utara. Saat kejadian itu, Basuki sudah bekerja, sedangkan Veronica baru lulus kuliah. Tak ada alasan khusus yang membuat Basuki jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Veronica yang bermula dari kaki itu.


"Ya lihat kakinya saja, kalau kakinya montok dan bagus berarti kepribadiannya kokoh. Itu saja," katanya.


Selain itu, kepiawaian Veronica bermain piano ketika di gereja juga menjadi ketertarikan Basuki lainnya. Disamping itu, Veronica yang berbeda usia sembilan tahun dengannya ini juga pandai bernyanyi.

Bersama Veronica, Basuki sudah dikaruniai tiga orang anak yang sudah tumbuh remaja, yakni Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeenner. Ia mengaku mendidik ketiga anaknya bersama-sama dengan Veronica, meskipun tak dipungkirinya jika didikan Veronica sebagai seorang ibu sangat diacungi jempol olehnya.


Meskipun demikian, Basuki mengaku tidak pernah merayakan Valentine ataupun memberikan kejutan-kejutan supaya rumah tangganya bisa awet. Menurutnya memaafkan dan mengampuni adalah kunci sukses rumah tangga yang dijalaninya.

"Kami tidak pernah rayakan Valentine-Valentine. Aku nih bukan orang rokok makan gratis (romantis). Tips awetnya ya, harus memaafkan dan mengampuni, menerima apa adanya," ujarnya sambil terkekeh.

Ia juga menyebutkan bahwa diantara dirinya dan Veronica tidak ada saling cemburu dan percaya satu sama lain. Menurutnya, kecemburuan tergantung hati masing-masing.

"Konflik kecil juga tidak ada masalah. Kadang-kadang kayak ngatur anak bisa beda pendapat. Misalnya saya minta anak mandi pagi, Bu Vero kalau liburan minta anak-anak mandinya siang. Kayak gitu-gitu," pungkasnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 23 Februari 2016

Kisah Friedrich Silaban, Anak Pendeta yang Rancang Masjid Istiqlal

- 0 komentar

Hidup Friedrich Silaban terbilang cemerlang dan gemilang. Lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912, dia hanya bersekolah di HIS Narumonda, Tapanuli, Sumatera Utara, dan Koningin Wilhelmina School, sebuah sekolah teknik di Jakarta.

Namun, penganut Kristen Protestan dan anak seorang pendeta miskin itu telah melahirkan berbagai bangunan modern pada masanya hingga kini menjadi bangunan bersejarah.

Salah satunya ialah kemegahan sekaligus simbol kerukunan antarumat beragama di Indonesia, Masjid Istiqlal, Jakarta, yang resmi digunakan tepat 38 tahun lalu.


Pada tahun 1955, Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno mengadakan sayembara membuat desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos persyaratan.

Bung Karno sebagai Ketua Dewan Juri mengumumkan nama Friedrich Silaban dengan karya berjudul "Ketuhanan" sebagai pemegang sayembara arsitek masjid itu.
Bung Karno menjuluki F Silaban sebagai "By the grace of God" karena memenangi sayembara itu.

Pada 1961, penanaman tiang pancang baru dilakukan. Pembangunan baru selesai 17 tahun kemudian dan resmi digunakan sejak tanggal 22 Februari 1978. Jadi, hari ini merupakan peringatan ke-38 tahun Masjid Istiqlal.

Dikutip dari surat kabar Kompas edisi 21 Februari 1978, enam tahun setelah Masjid Istiqlal selesai dibangun, F Silaban mengatakan, "Arsitektur Istiqlal itu asli, tidak meniru dari mana-mana, tetapi juga tidak tahu dari mana datangnya."

"Patokan saya dalam merancang hanyalah kaidah-kaidah arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan berdasarkan apa yang dikehendaki orang Islam terhadap sebuah masjid," lanjut dia.

Kesederhanaan ide Silaban rupanya berbuah kemegahan. Jadilah masjid yang berdampingan dengan Gereja Katedral itu tampak seperti masa saat ini. 

Masjid Istiqlal berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektar, diapit dua kanal Kali Ciliwung, kubahnya bergaris tengah 45 meter, dan ditopang 12 pilar raksasa serta 5.138 tiang pancang.

Dindingnya berlapis batu marmer putih. Air mancur besar melambangkan "tauhid" dibangun di barat daya.
Dilengkapi menara setinggi 6.666 sentimeter, sesuai dengan jumlah ayat Al Quran, masjid itu mampu menampung 20.000 umat. 

Udara di dalam masjid begitu sejuk walau tanpa dilengkapi pendingin ruangan. Sebab, Silaban membuat dinding sesedikit mungkin supaya angin leluasa masuk. Silaban ingin umat yang sembahyang di masjid itu seintim mungkin dengan Tuhan.

Haji Nadi, haji asli Betawi yang sembahyang di masjid itu, dalam surat kabar Kompas edisi yang sama mengatakan, "Berada di masjid ini saya merasa betapa besarnya umat Islam."

Dari Gambir ke penjuru dunia

Dikutip dari buku Rumah Silaban; Saya adalah Arsitek, tapi Bukan Arsitek Biasa, Silaban mulai tertarik dengan dunia arsitektur sejak sekolah di Jakarta.

Sayang, "Perderik", demikian dia dipanggil sang ayah, tak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas karena persoalan biaya.

Karier Silaban di dunia arsitek diawali saat bersekolah di Jakarta. Dia sangat tertarik pada desain bangunan Pasar Gambir di Koningsplein, Batavia, 1929, buatan arsitek Belanda, JH Antonisse.

Setelah lulus sekolah, Silaban mengunjungi kantor Antonisse. Dia pun dipekerjakan sebagai pegawai di Departemen Umum, di bawah pemerintahan kolonial.

Kariernya terus meningkat hingga akhirnya ia menjabat sebagai Direktur Pekerjaan Umum tahun 1947 hingga 1965. Jabatannya itu membawa Silaban ke penjuru dunia.

Tahun 1949 hingga 1950, Silaban ke Belanda mengikuti kuliah tahun terakhir di Academie voor Bouwkunst atau akademi seni dan bangunan.

Pada saat inilah, Silaban mendalami arsitektur Negeri Kincir Angin itu dengan melihat dan "menyentuhnya" secara langsung.

Tidak hanya Belanda, setidaknya 30 kota besar di penjuru dunia telah dikunjungi Silaban. Tujuannya satu, mempelajari arsitektur di negara-negara tersebut.

Perjalanannya ke penjuru dunia, terutama setelah kunjungannya ke India, menyiratkan satu hal bahwa jiwa sebuah bangsalah yang mendefinisikan arsitektur bangsa tersebut.

Perjalanan Silaban itu memengaruhi keinginannya dalam "manifestasi identitas asli Indonesia; negara yang bebas dan progresif" melalui karya-karyanya di Tanah Air. 

Tutup usia

Sang arsitek tutup usia pada hari Senin, 14 Mei 1984, di RSPAD Gatot Subrotot karena mengalami komplikasi.

Selain Istiqlal, peninggalan Silaban hadir di sekitar 700 bangunan penjuru Tanah Air, di antaranya Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta/1962), Monumen Pembebasan Irian Barat (Jakarta/1963), Monumen Nasional atau Tugu Monas (Jakarta/1960), Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata (Jakarta/1953), hingga Tugu Khatulistiwa (Pontianak/1938).

"Dia pergi setelah mengukir sejarah, suatu sejarah yang lebih tinggi dari karya sebuah hasil seni atau teknologi, tetapi adalah sejarah kemanusiaan, kebersamaan, toleransi. Namanya akan dikenang sepanjang zaman," demikian paragraf penutup di situs bertajuk "Silaban Brotherhood".

sumber : disini



[Continue reading...]

Sabtu, 01 Oktober 2016

Jono Mantap Ingin Menggelar Pernikahan Keduanya di Gereja Paulus, Menteng

- 1 komentar

Jonathan Peter Armstrong alias Jono sudah mantap menikahi perempuan pilihannya, Ika Citrasari atau Tjitje, pada 1 Oktober 2016 nanti. Jono memilih untuk mengucapkan janji sehidup semati di Gereja Paulus, Menteng, Jakarta Pusat.

Sebenarnya, Jono punya alasan tersendiri mengapa memilih tempat itu.

"Hmm.. Kalau di gereja kan sesuatu yang sangat spiritual ya, saya ingin merasakan sakralnya itu saja sih sebenarnya," kata Jono.

Berbeda dengan pernikahan pertamanya dengan Fauziah tahun 2001 silam di Aceh yang sepi dari ingar bingar.

Untuk pernikahan keduanya ini, Jono sudah menyewa sebuah gedung yang lokasinya tak jauh dari lokasi pemberkatan pernikahan.

baca juga: Gracia Indri Sedih Pisah Rumah dengan Suaminya

Menurut Jono, pernikahannya ini memang harus dibuatkan pesta mengingat Tjitje adalah anak tunggal orangtuanya.

"Lumayan heboh karena Tjitje anak satu-satunya. Tapi enggak lebay, enggak di gedung gede dan enggak ngundang satu negara juga.

Kita cuma ngundangin teman dekat dan keluarga. konsep indoor di gereja saja dan ada gedung di sebelah gereja untuk resepsi," kata Jono.

Sementara itu, untuk proses persiapannya, Jono mengaku sudah merampungkannya. Meski Jono dan Tjitje menggunakan jasa wedding organizer, namun mereka berdua tak mau begitu saja lepas tangan.

"Persiapannya masih siap-siapin perintilan buat dekor sama suvenir. Karena kebanyakan kita urus sendiri. WO ada tapi kalau kita mau kerjain sesuatu yang baik dan benar, ya harus kerjain sendiri," kata Jono.

sumber: disini
[Continue reading...]

Sabtu, 30 Juli 2016

Kelompok Intoleran demo anti Rumah Pastoran dianggap Alat Kristenisasi

- 1 komentar

 JAKARTA  – Umat Islam yang terdiri dari warga dan ulama Jagakarsa mengadukan penolakan pembangunan Rumah Pastoran ke Camat Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/7). 

Mereka menolak pembangunan Rumah Pasturan di Jalan Sirsak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan mempertanyakan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Tokoh Islam sekaligus ketua MUI Jagakarsa KH Drs Sulaiman Rohimin kepada Camat Jagakarta menegaskan keresahan umat Islam atas peletakan batu pertama yang melibatkan aparatur negara. 

“Apa-apan aparat ada disini, dimana-mana kalo ada pembangunan panggil kuli bangunan, kok ada Kapolsek, Danramil. 

Kalo ini ada penipuan saya akan bela ummat Islam. Kami siap berjihad,” tegasnya.

Sulaiman mengklaim larangan pembangunan di areal tanah tersebut dilakukan sejak Jokowi menjadi menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

“Kalau ada orang dateng minta izin yang sama pada tanah yang masih status quo tanya dulu dong, kita masih pada hidup,” ujarnya.

Sulaiman mendesak IMB dicabut. Ia menuding pembagunan rumah pastoran ini sebagai sarana kristinesasi. “Kalau ada rumah Kiai dibangun pasti disana ada pengajian dan sekian lama akan dibangun masjid. 

Begitu juga rumah Pastor. Bohong kalau gak ada kegiatan keagamaan dan gak menutup kemungkinan dibangun Gereja,” ujarnya. 

baca juga : Pendeta yang Dibunuh di Prancis Donasikan Lahan untuk Masjid

Sementara menyikapi desakan umat Islam Jagakarsa, Camat Jagakarsa Abdul Khalik berjanji akan menghentikan pembangunan rumah Pastoran tersebut.

Menurut Abdul Halik, pihaknya akan berupaya untuk menghentikan pembangunan tersebut. “Kalau IMB tidak bisa dicabut, minimal pembangunan kita hentikan. 

Saya berjanji akan tutup tuh jalan akses ke lokasi agar mobil yang membawa bahan bangunan tidak bisa masuk,” ujarnya.

Dalam kesempatan pertemuan itu, masyarakat Jagakarsa juga menyampaikan pernyataan sikap secara keras :

1. Kami Dewan Masjid Indonesia (DMI), FPI, MKDN, Kuliah Subuh Minggu, Kuliah Subu Rabu, MUI Jagakarsa, RW Se-Jagakarsa, RT-Sejagakarsa, LMK Jagakarsa, NU, KUHAB

2. Menolak Gereja, Rumah Pastor, apapun bentuk bangunan untuk tidak dibangun di Jalan Sirsak adalah harga mati

3. Menyatakan dari pihak FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) tidak ada lagi pembangunan apapun diwilayah tersebut selamanya yang sudah ber status qou menurut UU dan permohonan 500 warga Jagakarsa.

4. Meminta izin tersebut dicabut segera dan kami siap memantau 24 jam aktivitas apapun di Paroki kalau tidak dihentikan

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 15 Juni 2016

Mongol Stres : Jangan Pindah Gereja

- 0 komentar


AKSI pelawak tunggal atau komika, Mongol Stres sanggup mengocok perut peserta konferensi Pujian dan Penyembahan Karismatik Katolik yang digelar di Apperroom Annex Building, Jakarta, Sabtu, 21/5. 

Meski materi lawakannya kerap bermain di batas sensitivitas, seperti etnisitas dan homoseksualitas, pria bernama asli Rony Immanuel ini belum pernah mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia. “Saya hanya pernah di sidang beberapa kali oleh jemaat Gereja,” celotehnya.

Salah satu lawakan Mongol yang membuat peserta terkekeh-kekeh, yaitu topik tentang berdoa. 
 
Ia meminta kepada hadirin, jika berdoa jangan membuat orang takut dengan meminta Tuhan datang ke dunia. 
 
Sebab dalam Kitab Suci, imbuh dia, Tuhan datang pada hari kiamat. “Tuhan itu bukan ‘teh celup’, yang gampang kita minta naik-turun,” ujar kelahiran Manado, 27 September 1978 ini.

Ia juga berharap, seluruh peserta jangan pindah Gereja. “Jangan karena di sana ada artis, pastor, atau pendeta terkenal, kita jadi pindah agama. Yakinlah, Tuhan juga hadir di Gereja Anda.”
 
sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger